Kuliner

Yang menjadi kuliner khas di Makam Pajimatan Imogiri adalah Bubur, Pecel, dan mimuman yang bernama Wedang Uwuh. Walaupun untuk makanan pecel tidak berbeda dengan pecel-pecel lainnya, namun untuk minumannya yang bernama Wedang Uwuh ini cukup menarik dicoba.

Wedang artinya minuman dan Uwuh berarti sampah. Namun jangan membayangkan sampah yang jorok dan bau, sampah disini berupa dedauan mirip sampah yang sudah dibersihkan dan dikeringkan. Dinamakan Wedang Uwuh karena bahan-bahannya dari jahe, kayu secang, daun cengkeh, cengkeh, kayu manis, daun pala dengan pemanis gula batu, semua bahan diseduh dengan air panas.

Selain Pecel dan Wedang Uwuh, wisatawan juga dapat menikmati Bubur. Bubur di Makam Pajimatan Imogiri disajikan sesuai dengan porsinya masing-masing, sayur dan lauk-pauk yang ditawarkan pun beraneka ragam, mulai dari tempe, krecek (kulit sapi yang dikeringkan, digoreng dan dimasukkan santan mendidih), dan tahu "magel" (digoreng setengah matang). Pilihan lauk ada telur bumbu pindang, ayam dan lele goreng, tahu, tempe bumbu "besengek" (santan diberi kunyit dan rempah-rempah), tempe garit, tahu, tempe koro, tempe benguk bacem. Khusus untuk tempe garit digoreng langsung, jadi disajikan masih panas/hangat. Tersedia juga sayuran tidak bersantan seperti oseng daun pepaya, oseng tempe, kacang panjang, kecambah. Ada juga mie goreng "lethek" (secara harfiah mie kotor, tidak secerah mie biasa, warna kecoklatan, bahan tepung singkong). Walau "lethek" rasanya bikin ketagihan, Barak Obama pun saat berkunjung di Yogyakarta sangat menyukai hidangan Mie Lethek ini.

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, silahkan kunjungi Makam Pajimatan Imogiri dan melakukan pemindaian QR Code pada masing-masing Penanda Keistimewaan yang berada di Makam Pajimatan Imogiri.

slide 3 to 12 of 12